POLIGAMI 

POLIGAMI (bukan pembenaran)
1. Banyak org bilang bahwa poligami itu merebut suami orang.

Ralat :

*Yang benar adalah poligami itu memiliki suami secara bersama-sama yang sah menurut syariat agama Islam. Kalau direbut berarti istri lama tidak memiliki hak lagi alias dicerai. Kalau ada yg dicerai berarti tidak terjadi poligami tetapi monogami.*
2. Banyak org bilang bahwa poligami itu harus diizini istri tua.

Ralat :

*Poligami itu tidak perlu izin kepada istri, ketika Rasulullah menikahi wanita Yahudi cantik bernama Shafiyyah binti Huyay al Akhtab. Rasulullah memberitahu Aisyah bahwa beliau menikah dgn Shafiyyah. Ini membuat Aisyah cemburu sekali dan mengatakan: “Ia seorang wanita Yahudi.” Dan dijawab oleh Rasulullah: “Janganlah engkau berkata seperti itu, karena ia telah masuk Islam, dan baik pula keIslamannya.”*
3. Banyak org bilang bahwa poligami berdosa karena menyakiti perasaan wanita (membuat cemburu).

Ralat :

*Poligami itu suami menggunakan haknya, cuma kdg istri iri. Poligami menguji keikhlasan dan keridloan wanita terhadap ketentuan Allah. Semakin ikhlas maka semakin banyak pahala. Semakin tidak ikhlas apalagi diwujudkan dlm bentuk kemarahan dan perbuatan anarkis maka semakin bertambah dosa. Kalau masalah cemburu, istri Rasulullah dan istri2 Sahabat Rasulullah yg berpoligami kdg juga cemburu satu sama lain. Tetapi ini tidak berarti bahwa Rasulullah dan para Sahabat menyakiti perasaan istri2nya. Kalau diartikan bahwa cemburu itu menyakiti perasaan istri, maka tidak mungkin Rasulullah dan para Sahabatnya dijamin masuk surga oleh Allah. Cemburu adalah wujud tanda cinta istri kepada suami bukan wujud perlakuan suami menyakiti hati istri.*
4. Banyak manusia yang bilang bahwa pelaku poligami jaman sekarang tidak bisa berbuat adil seperti jaman Nabi.

Ralat :

*Yang benar adalah bahwa berbuat adil itu bisa dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan di manapun tidak dibatasi oleh jaman. Jika umat Muhammad tidak bisa berbuat adil dlm poligami maka poligami akan dilarang scr mutlak. Al Quran berlaku sepanjang masa termasuk ayat diperbolehkannya poligami.*
5. Banyak manusia yang bilang bahwa istri pertama harus diperlakukan lebih istimewa dibanding istri kedua, ketiga atau keempat.

Ralat :

*Perlakuan seperti itu adalah adat jaman jahiliyyah. Setelah Islam datang maka semua adat itu dikoreksi total oleh Islam. Setelah sah secara syariat menjadi istri maka semua istri (R1, R2, R3, R4) mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yg sama terhadap suami.*
6. Banyak manusia bilang, poligami mengambil hak istri tua. 

Ralat: 

*Dlm poligami suami mengambil/memanfaatkan kuota/haknya sendiri, istri ke 2, 3, dan 4 juga memanfaatkn haknya sendiri pula. Istri pertama jika menghalangi, mencegah suami atau istri 2, 3 dan 4 itulah orang yg menghalangi hak 4 orng tsb.*
7. Banyak manusia bilang, zaman sekarang poligami hanya menuruti hawa nafsu. 

Ralat: 

*Berpoligami itu mengendalikan hawa nafsu dr perbuatan haram/tercela dan berdosa agar menjadi perbuatan halal/terpuji dan berpahala.*
8. Banyak org bilang, kl mau berpoligami ala Rosulullah, carilah org janda yg tidak laku. 

Ralat: 

*Rasulullah tidak menganjurkan memilih janda, justru menganjurkan memilih gadis, yg cocok dg selera sehingga diperbolehkan melihat calon istri terlebih dulu.*
9. Bnyk org bilang, poligami hanya bikin masalah. 

Ralat: 

*Poligami mengatasi masalah suami agar lbh bs mengendalikan pandangan dan farji, dan mengatasi masalah wanita yg membutuhkan pengayoman, pengawasan, pendidikan, nafaqah, dsb.*
10. Poligami islam berbeda dgn istilah kebanyakan, kalau poligami itu mempunyai istri dgn jumlah tak terbatas dan tdk aturan, namun islam lebih mengenal apa yg disebut Ta’adud yaitu membolehkan beristri hanya terbatas 4 dgn syarat dan ketentuan berlaku sesuai syariah.
CATATAN: Kalau poligami hanya untuk menuruti hawa nafsu/syahwat lebih jangan poligami. Status ini bukan pembelaan terhadap pelaku poligami karena pelaku kebanyakan hanya sedikit yg berilmu dulu sebelum beramal. Dan tidak untuk di pertentangkan, sekedar untuk menambah khasanah keilmuan ttg poligami. Bagi yg tidak berkenan dan belum siap jangan menghujat dan menghina, bagi pelaku pun jangan jumawa merasa dibela. CMIIW

#COPAZ#

Syukuri istri anda

” TIDAK ADA WANITA YANG SEMPURNA ”
*Diperuntuk’kan bagi bapak2 monggo dibaca:*
*Nggak ada tebu yang kedua kepalanya manis.*
– *Kalau kamu memilih bersama wanita yang bekerja, kamu perlu menerima dia tidak bisa di rumah membersihkan rumah.*
– *Kalau kamu memilih bersama ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima kalo dia tidak menghasilkan uang.* 
– *Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima kalo dia bergantung padamu dan tidak mandiri.*
– *Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani kamu harus menerima kalo dia keras kepala dan punya pemikiran sendiri.*
– *Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.* 
– *Kalau kamu memilih bersama wanita hebat, kamu juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak terkalahkan.* 
*Gak ada wanita yang sempurna, itu hanya ada dalam mimpimu saja.*

*Jangan sering mengeluh kalo istrimu suka menghamburkan uang, atau mengeluh kalau istri orang lain pandai mengirit uang.* 
*Apa memelihara angsa dan bebek itu modalnya sama?* 
*Lelaki jaman sekarang itu, semuanya berharap wanita lemah lembut, perhatian dan cantik, punya badan bagus, mandiri dan bisa mencari uang, selain itu juga menjaga rumah tangga, hormat pada orang tua, baik hati pada anggota keluargamu.* 
*Tapi coba, kutanyakan, kalo keinginanmu sebegitu banyak, apa kelebihanmu?* 

*Apa kamu tinggi dan tampan? Atau kamu punya tabungan tak terbatas jumlahnya? Atau kamu juga orang yang lemah lembut, perhatian, setia dan menyayangi istri?*
*Kalo kamu tidak punya semua itu, jangan menuntut isteri mu menjadi apa yg kamu mau*
Sapa & peluk isteri anda sekarang …

berterima kasih lah😉
CATATAN : 

Isteri itu baik buruknya tergantung suami!

CANTIK, bila si suami memberikan hak berhias

AKHLAK BAIK, bila si suami mengajarkan budi pekerti

PINTAR, bila si suami mengajarkan ilmu yg baik

SHOLEHA, bila si suami membimbing ke agama yg baik
Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah

Dan

semoga keluarganya selalu diberikan kebahagiaan & rejeki nya melimpah.. aamiin ya rabb

Boleh di Share sebanyak mungkin !

​FITRAH SEKSUALITAS

FITRAH SEKSUALITAS

By: Elly Risman Musa
Punya suami yang kasar? Kaku? Garing dan susah memahami perasaan istrinya? Tidak mesra dgn anak? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ibunya ketika masa anak sebelum aqilbaligh.
Punya suami yang “sangat tergantung” pada istrinya? Bingung membuat visi misi keluarga bahkan galau menjadi ayah? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ayahnya ketika masa anak.
Kok sebegitunya?

Ya! karena figur ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, tentu agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna.
Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.
Riset banyak membuktikan bahwa anak anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dsbnya.
Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas, figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai AqilBaligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.
Usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui, di usia 3 – 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.
Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan “saya perempuan” atau “saya lelaki”
Bila anak masih belum atau tidak jelas menyatakan identitas gender di usia ini (umumnya karena ketiadaan peran ayah ibu dalam mendidik) maka potensi awal homo seksual dan penyimpangan seksualitas lainnya sudah dimulai.
Ketika usia 7 – 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat.
Maka bagi para ayah, tuntun anak untuk memahami peran sosialnya, diantaranya adalah sholat berjamaah, berkomunikasi secara terbuka, bermain dan bercengkrama akrab dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan di pentas sosial lainnya.
Wahai para Ayah, jadikanlah lisan anda sakti dalam narasi kepemimpinan dan cinta, jadikanlah tangan anda sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tatacara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.
Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Maka wahai para ibu jadikanlah tangan anda sakti dalam merawat dan melayani, lalu jadikanlah kaki anda sakti dalam urusan keperempuanan dan keibuan.
Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.
Jika sosok ayah ibu tidak hadir pada tahap ini, maka inilah pertanda potensi homoseksual dan kerentanan penyimpangan seksual semakin menguat.
Lalu bagaimana dengan tahap selanjutnya, usia 10 – 14? Nah inilah tahap kritikal, usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan.
Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi dimunculkan oleh Allah SWT secara alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap ini. 
Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis.

Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.
Maka dalam pendidikan fitrah seksualitas, di tahap usia 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah. Apa maknanya?
Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya, bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan kacamata lelaki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.
Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya di tahap ini, tidak akan pernah memahami bagaimana memahami perasaan, fikiran dan pensikapan perempuan dan kelak juga istrinya. Tanpa ini, anak lelaki akan menjadi lelaki yg tdk dewasa, atau suami yang kasar, egois dsbnya.
Pada tahap ini, anak perempuan didekatkan ke ayah agar seorang perempuan yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka disaat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya, yaitu ayahnya, bagaimana lelaki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata lelaki bukan kacamata perempuan. Bagi anak perempuan, ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.
Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya.
Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.
Agar para propagandis homo seksualitas tidak lebih pandai menyimpangkan fitrah seksualitas anak anak kita daripada kepandaian kita menumbuhkan fitrah seksualitas anak anak kita. 
Agar ahli kebathilan gigit jari berputus asa, karena kita lebih ahli dan berdaya mendidik fitrah anak anak kita.

Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasisfitrahdanakhlak

Permudah pernikahan

Bahkan dalam urusan kebahagiaan (pernikahanpun) kita mempersulit diri.
“Dalam urusan kebahagiaan (pernikahan) pun kita berlebihan (membuatnya menjadi mahal, sulit,) dan memaksakan diri, padahal Allah Ta’ala berfirman,
وما أنا من المتكلفين
“Dan aku bukanlah termasuk orang yang suka mengada-ngada (berlebihan dan memaksakan diri).” (QS. Az Zumar : 86).
Kita menaikkan mahar menjadi mahal dan mempersulit urusan pernikahan, hingga jika ada seorang pemuda yang ingin menikah atau telah mampu untuk menikah, maka dia akan membutuhkan biaya yang begitu besar, hingga dia harus berhutang sana sini dan menanggung hutang yang begitu banya yang tidak diketahui jumlahnya kecuali Allah Ta’ala. Hidup bertahun-tahun hanya untuk melunasi hutangnya. Semua ini terjadi karena kita tidak mengikuti petunjuk nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- (dalam masalah pernikahan).
Padahal Nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bersabda,
من يمن المرأة تيسير صداقها
“Diantara keberhakan dari (pernikahan) seorang wanita adalah dengan diringankan maharnya.”
Ada seorang wanita datang kepada nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- setelah sampai berita pada beliau bahwa wanita tersebut menerima (dengan rela) maharnya berupa sepasang sandal, maka nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bertanya kepada wanita tersebut, “relakah kamu diberikan mahar hanya dengan sepasang sandal?” Wanita itu menjawab, “Ya wahai Rasulullah.” Maka akadnya pun disahkan oleh nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam.
Ada juga yang datang (kepada nabi) lalu nabi menyuruhnya untuk mecari ini dan itu (untuk dijadikan mahar dala pernikahannya), sahabat itu menjawab, “aku tidak menemukannya wahai rasulullah.” Lalu nabi mengatakan kepadanya, “carilah (sesuatu yang akan kau jadikan mahar) walau hanya dengan sebuah cincin dari besi.”
Tapi, pada zaman ini, betapa susahnya urusan pernikahan dan betapa mudahnya urusan perzinahan..betapa susahnya  menikah dan betapa mudahnya melakukan perbuatan dan perkataan keji yang dapat dijumpai di hp seperti banyaknya disebar luaskan surat dan pesan cinta. Seorang wanita didatangi oleh seorang pria yang ingin menikahinya, tapi anda (wahai para ayah) menolaknya, orang ke dua pun demikian, sepuluh, bahkan seratus semuanya ditolak, hingga si wanita mendekati usia yang ke tiga puluh, apa yang bisa ia perbuat?? Apa yang akan terjadi padanya sementara ujian dan bahaya senantiasa mengelilinginya?? Sementara kerusakan begitu banyak. Maka ketika kita mempersulit (urusan ini) niscaya Allah Ta’ala pun akan mempersulit urusan kita.
(Begitu pula) dengan pesta yang di buat semeriah mungkin, hanya untuk dua jam saja dikeluarkan uang bepuluh-puluh juta di hotel yang begitu mewah, hanya untuk memeriahkan pesta yang hanya berlangsung dua jam saja.
Pada intinya kita telah membebani diri melebihi kemampuan yang kita miliki. Padahal, urusan pernikahan sangatlah mudah di dalam Islam, namun ia menjadi sulit karena terbawa adat dan kebiasaan kita (di zaman ini).
(Pesan berharga untuk setiap orang tua dari Syaikh Ziyad Al Abbady -Hafidhahullah- dalam khutbah jum’at yang disampaikan beliau).
Silahkan lihat : 

Tips nyimpan daging sapi 

Bismillah … Sahabatku sekalian

Ini sedikit Tips dari dr. Nanung Danar Dono, Ph.D. 

Dir. Halal Center

Fakultas Peternakan UGM

Simak dan ikuti ya…

TIPS-TIPS MENYIMPAN DAGING QURBAN YG BENAR:

(Agar tetap terjaga kualitasnya)
1. Sebelum disimpan, daging qurban *jangan dicuci*. Jika dicuci pakai air kran, kuman2 bisa masuk dan tinggal di dalam pori2 daging. Itu bisa merusak kualitas daging. Nyucinya besok saja kalo pas mau masak daging.
2. Jika dapat daging banyak, jangan menyimpan daging utuh 2-4 kg di dalam freezer. Cara yg benar, potong2 daging berukuran lebih kecil, lalu simpan di dalam *plastik-plastik berukuran 1/2 kg* atau 1 kg. Jika mau masak, ambil satu kantong kecil, biarkan yg lain tetap beku di dalam freezer. InsyaAllah daging dalam keadaan beku dapat disimpan >1 thn.
3. Sebelum disimpan di-freezer, simpan daging (mampir dulu) di dalam kulkas yg sejuk selama *4-5 jam*. Setelah dingin, baru dimasukkan ke dalam lemari es (freezer).
4. Jika mau masak daging beku, *jangan* mencairkan es daging atau daging beku menggunakan air panas. Cara yg benar adalah letakkan daging beku tsb di bawah *air kran suhu normal* (dalam keadaan daging masih terbungkus rapat dalam plastik). Setelah daging kembali empuk, buka plastik, cuci daging hingga bersih, tiriskan, lalu siap dimasak.
5, Tips tambahan :

Jangan memakai kresek warna hitam karena tas kresek hitam itu adalah hasil daur ulang  Tas kresek daur ulang warna hitam mengandung karsinogen yang dapat memicu sel kanker. Pakailah kresek putih atau plastik bening….!!!  
Baarakallah

Semoga bermanfaat
http://www.rumah-bumbu.com 
*Sebarkan ke saudara kita smga mnjadi amal jariyah*
Jazaakumullahu khairan

Ta’adud 

*20 SISI POSITIF TA’ADDUD AZZAUJAAT ( Poligami ) PADA AKHWAT AKTIVIS DAKWAH*

OLEH UMMU FARIDA..

1. Fokus dg aktifitas dakwah kita, ada saat berduaan dengannya, ada saat melayani umat sepenuh jiwa, tidak hawatir dengan suami saat kita meninggalkannya.

2.Tenang saat dia pergi, jika tidak di istri ini, dia sedang di istri sana, dimana keperluan makan dan perhatian kesehatannya terpenuhi.

3. Suami lebih cerdas, karena tukar fikiran dg pasangan sah dan syar’i, tidak curhat kpd sembarang perempuan lain, setiap istri membuat kaya pemikirannya.

4. Pelayanan kepada suami lebih optimal, karena sifat istri yg dipoligami senantiasa diantara dua hal, cemburu dan rindu, ini akan memotivasi para istri untuk senantiasa berlomba mencuri perhatian suami.

5. Kangen terus bawaannya, “Ada dimana ya mujahid shalih?.” “Lekas pulang aku rindu, i love u.”

6. Marah ga bisa lama, sebab kalau marahnya lama ini akan buat dia pergi ke istri yg lain, dan kita tak ingin itu terjadi. Ini uniknya poligami, meredam marah istri daripada yg tidak poligami, marah bisa berhari2 karena merasa tidak ada pesaing, saat suami malah curhat ke perempuan lain, nangisnya bukan main. Tidak enak cin.

7. Saat dia pergi, kita untuk umat. Saat dia ada, kita hanya untuknya.

Potensi kita terlejitkan kepada umat, tanpa merasa bersalah karena saat sibuk, suami ada yang bantu mengurusi, apalagi jika dia sedang kurang sehat, bisa “giliran piket merawat” dihandle oleh pasangan syar’i nya, bukan pembantu atau perawat yg orang lain karena itu bahaya.

8. Tidak hawatir dia sudah makan atau belum, pergi dengan siapa, sedang dengan siapa, karena suami tipe ini pengawasnya menjadi banyak. (Istri 1, 2, 3, 4, saudara dan keluarga besar dan anak2 mereka) komplit otomatis terawasi di luar sana.

9. Hilang gelisah, karena beberapa madu siap merawat dan menjaga makannya. Menikah lagi masih lebih syar’i daripada diselingkuhi.

10.Ada semacam ingin bersaing positif antar istri untuk memenangkan hatinya, jika ga ada saingan, mau kucel, mau bau, mau bicara kasar pun tidak ada rasa ingin perbaiki diri, tapi jika ada saingan, cerita berbeda lagi.

11. Jika pergi2, pulang ke rumah pakaiannya sudah bersih, karena saling bekerja sama merawatnya,mencucikannya.

12. Suami lebih sehat jiwa raga, tidak bete kala istri haid berlama-lama, bahkan tambah kangen.

13. Dibanggakan Nabi dengan jumlah umat terbanyak.

14. Kita tidak mampu memiliki anak lebih dari sepuluh, tiga – lima saja repot, maka bekerja sama membuat bangga Nabi di akherat adalah sebuah sunnah yang baik.

15. Hilangkan prasangka buruk terhadap ta’addud sebab ini syariat para Nabi dan semua raja sejak dahulu.

16. Dulu Nabi Sulaiman as konon istrinya sampai 100, Rasulullah SAW menyelamatkan wanita terbatas hanya empat, syariat baru ini harus disyukuri. Dikurangi 96 orang istri.

17. Kaidah ideal, satu laki2 salih beriman, ekonominya mapan, tidak baperan,lembut dan mengalah pada wanita, leadership nya unggul, adil, tg. jawab, fokus keumatan, ini benih bagus, layak memiliki 12-20 an anak. Terserah dari berapa istri.

18. Jika tak mampu, jangan coba2 PHP pada akhwat yang hendak dipoligami, didoakan oleh org terzalimi, bisa kelar urusan cintamu.

19.Muru’ah suami lebih terjaga, dia tidak jelalatan dg perempuan lain, karena memiliki dua hingga empat bidadari dunia, dan itu sudah cukup membahagiakannya.

20. Lelaki memang dicipta memiliki jatah empat quota, sudah dari sananya, suka dengan kaum hawa, jika menghalang2i syariat ini pertanda tidak ridha dg ketetapan Allah daripadanya.

*Jika ingin menjadi muwahhid, bersabarlah dg satu wanita saja dan bahagiakan dia dengan tidak usah iri dg lelaki yang sukses memliki banyak istri…

*BAHAN RENUNGAN…UKHTI..*

Copas…Mg bermanfaat

Ta’addud (1)

​Sang Kiyai Berkisah

Kiai Basirun pagi itu mengisi forum pengajian. Jamaah yg terdiri dari ibu2 tampak sangat antusias. Sang kiai berceramah tentang empat model keluarga yg disarikan dari kisah2 terdahulu.
“Yang pertama,” kata Kiai Basirun, “model keluarga Nabi Nuh dan Nabi Luth. Suaminya saleh, istrinya durhaka.”
“Yang kedua, keluarga Fir’aun. Istrinya salehah tapi suaminya durhaka.”
Suasana tenang. Jamaah manggut2.

Kiai Basirun pun melanjutkan, “Yang ketiga, model keluarga Nabi Ibrahim. Suami dan istri taat kepada Allah. Bahkan sampai anak cucunya.”
“Yang keempat, keluarga Abu Lahab. Baik suami maupun istri sama-sama durhaka.”
Setelah menjelaskan empat contoh model keluarga itu, Kiai Basirun bertanya kepada jamaahnya, “Kira2 ibu2 pengajian ini memilih yg mana?”
“Keluarga Nabi Ibrahim….!” teriak ibu2 serentak.

“Baik… Nabi Ibrahim istrinya dua: Siti Sarah dan Siti Hajar.”
Forum mendadak hening.
😂😂😂

SUAMIKU MILIK IBUNYA

Berpuluh kali membaca postingan ini, tidak akan bosan. Subhanallah…

Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya. 

Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah

pasti habis bertengkar lagi dengan  suaminya.
Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan suaminya. Ayah Sarah yang juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya. 

Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya dengan suaminya tadi malam.

Sarah kecewa karena suaminya telah membohongi Sarah selama ini.

Sarah menemukan buku rekening suaminya terjatuh didalam mobil. 

Sarah baru tahu, kalau suaminya selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama. 

Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yang sama.

Berarti sudah 1 tahun lebih, suaminya membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain. Jangan-jangan ada wanita lain??
Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.
*”Sarah…,*

*» Yang pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah dilaknat Allah dan para MalaikatNya’,* 

*karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu”*

Kalimat ayah sontak membuat Sarah

kebingungan.

Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.
*» “Yang kedua,* *mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya.* 

*Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.* 

*Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.* 

Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh”. 

Lanjut ayahnya.
“Sarah.., suamimu menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita. 

Suamimu tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama. 

Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah dengan suamimu, maka hanya kamulah wanita yang

memilikinya”.
“Suamimu meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.

Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal watakmu” mata ayah mulai berkaca-kaca.

*”Sarah…,*

*kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.*
*Jika suamimu ridho pdmu,* 

*maka Allah pun Ridho.*
*Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.*

Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya. 

Jangan sampai kamu menjadi

penghalang bakti suamimu kepada ibundanya”.

*”Suamimu, dan harta suamimu adalah milik ibu nya”.*

Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya. 

Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan. 
• Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja. 

• Kemudian anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya. 

• Bekerja untuk keluarga barunya. 

• Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya. 

• Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. sebulan sekali, atau bahkan hanya1 tahun sekali.
“Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu. 

Kenapa? 

Karena rumahnya kecil dan sempit? Sehingga kamu merajuk kepada

suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana. 

Anak-anakmu pun tidak akan betah disana. 

Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali”.
“Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana. 

Bagaimana dengan ibu mertuamu yang dibiarkan saja untuk tinggal disana?”

*”Uang itu diberikan untuk ibunya.* Suamimu ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan. 

Dari uang itu ibu suamimu hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya. Bahkan masih cukup untuk menggaji seorang guru ngaji di kampung itu” lanjut ayah.
Sarah membatin dalam hatinya, uang yang diberikan suaminya sering dikeluhkannya kurang. Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah. 

Sarah juga sangat menjaga

penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa. 

Berjalan-jalan setiap minggu di mall. Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.
Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan. 

Tukang gorengan yang berhasil :

• Menjadikan suaminya seorang sarjana, 

• mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak orang. 

• Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.
“Ayaaah, maafkan Sarah”, tangis sarah meledak.

Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.
*”Sarah…*

*• kembalilah ke rumah suamimu.* 

*Ia orang baik nak…* 

*• Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya.*

*• Bantu suamimu menggapai surganya,* *dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga”.*
Ibunda sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah.
Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya. 

Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.
Sarahpun pulang menghadap suaminya dan sambil menangis memohon maaf kpd suaminya atas prasangka yg salah selama ini.
Di lain hari, sarahpun mengikiti suaminya bersilaturahmi kpd ibu kandung suaminya alias mertua dirinya.
Suaminya meneteskan air mata menatap istrinya yg di tangan istrinya tertenteng 4 liter minyak goreng untuk mertuanya.

Tetesan air mata suami bukan masalah jumlah liternya

tapi karena perubahan istrinya yg senang dan nampak ihlas hendak datang kpd orang tuanya alias mertua istrinya.
Seterusnya Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya.

Sesekali waktu, Sarah bukan mengajak suaminya ke Mall tapi minta anjangsana ke rumah mertuanya dan juga orang tuanya.

Subhanallah….
Kirimkan Kisah ini ke semua sahabat Anda, siapa tahu ada orang yang mau mencoba dan mengambil manfaat dari kisah ini, sehingga anda pun akan mendapatkan pahala. 

Insya Allah…

ߙϰߙϛsemoga para istri tetap mendukung suaminya tuk berbakti pada ibunya. 
*Semoga kita dituntun oleh Allah sbg anak yg berbakti pada orang tua,*

*aamiin.*

Blog di WordPress.com.

Atas ↑